Senin, 19 September 2011

PENGARUH KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN BUKIT CINTA RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG

Oleh:
ARIPIN


ABSTRAK
Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor sangat berperan dalam proses
pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan
suatu daerah maupun bagi masyarakat. Dengan kontribusi yang di berikan ini, pemerintah daerah
memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain
di wilayahnya. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, kawasan wisata Bukit Cinta yang terletak
di sekitar wisata Rawa Pening kabupaten semarang, dalam perkembangannya mempunyai
konsekuensidan dampak yang langsung terhadap perubahan sosial maupun ekonomi masyarakat
sekitar objek wisata tersebut. Sebelum melakukan studi mengenai pengaruh kegiatan pariwisata
terhadap sosial-ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata Rawa Pening,  maka dilakukan
beberapa diidentifikasi beberapa permasalahan yang ada yaitu rendahnya daya saing masyarakat
lokal terhadap masyarakat pendatang sehingga menyebabkan manfaat ekonomi pariwisata belum
sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat setempat. Permasalahan yang lain muncul adalah
meningkatnya aktivitas prostitusi yang berlangsung di dalam kawasan wisata, hal ini karena
belum adanya aturan pengelolaan yang bersifat menyeluruh sehingga tidak menekankan pada
pengelolaan objek wisata saja tetapi juga semua unsur yang terlibat dalam aktivitas pariwisata.
Seperti yang sudah dijelaskan diata, maka tujuan dalam yang ingin dicapai dalam studi ini
adalah mengidentifikasi dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas pariwisata
terhadap kehidupan sosial – ekonomi masyarakat setempat. Sedangkan sasaran dari studi ini
adalah mengidentifikasi kawasan wisata Bukit Cinta, mengidentifikasi besarnya pengaruh yang
ditimbulkan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, mengetahui faktor yang paling
mempengaruhi timbulnya danpak dan mengkaji implikasi keruangan akibat dampak aktivitas
pariwisata tersebut. Kemudian sasaran yang terakhir adalah memberikan rekomendasi dan arahan
untuk mengendalikan perkembangan pariwisata di kawasan Bukit Cinta ke arah yang lebih positif
berdasarkan hasil studi. Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut maka pendekatan studi
dilakukan dengan melakukan analisis kualitatif (melakukan analisis secara deskriptif,
menggunakan metode komparatif dan pembobotan). Selain melakukan pendekatan secara
kualitatif, pada studi ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif (menggunakan teknik The
Employment and population Multiplier Model dan Average Propensity to Consume).
Dari hasil analisis tersebut maka ada beberapa temuan studi yang akan dijadikan
landasan untuk memberikan rekomendasi dan arahan pengembangan. Beberapa temuan studi
tersebut dibagi menjadi dua yaitu pada aspek sosial, di kawasan wisata Bukit Cinta selama 10
tahun dari tahun 1994-2004 ternyata mengalami perubahan sosial seperti sistem kemasyarakatan
(kegotongroyongan dan kekeluargaan serta kebersamaan yang mulai luntur dan berkurang), jenis
pekerjaan masyarakat mempunyai fariasi yang lebih banyak, tingkat pendidikan masyarakat juga
mengalami perkembangan, hal ini disebabkan karena akibat adanya aktivitas pariwisata di dalam
kawasan, ada sebagian masyarakat yang mempunyai tambahan penghasilan sehingga mereka
mempunyai kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tingggi. Akibat
adanya manfaat aktivitas pariwisata terhadap  kehidupan eknomi ternyata dapat meningkatkan
peranserta dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kawasan wisata Bukit Cinta.
Pada aspek ekonomi, adanya perkembangan aktivitas pariwisata di dalam kawasan
mengakibatkan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat yang cukup segnifikan  Pada
kesempatan kerja dan berusaha juga mengalami peningkatan,hal ini karena salah dampak dari
kegiatan  pariwisata adalah mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru. Meskipun besarnya
nilai tersebut belum sesuai dengan target yang seharusnya dicapai oleh masyarakat di dalam
kawasan. Untuk menindak lajuti dari beberapa temuan studi tersebut maka pada akhir studi,
penulis mencoba untuk memberikan rekomendasi yang diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai
salah satu upaya yang dapat mengantisipasi dampak tersebut. 1
BAB I
P EN D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
 Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah ( Soemardjan, 1977: 58 ), periwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk
mendorong pembangunan pada wilayah – wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek wisata.
Dengan adanya perkembangan industri pariwisata di suatu wilayah, arus urbanisasi ke kota – kota
besar dapat lebih ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek pengaruh yaitu aspek
ekonomis ( sumber devisa, pajak – pajak ), aspek sosial ( penciptaan lapangan kerja ) dan aspek
budaya ( Hartono, 1974 : 45 ). keberadaan sektor pariwisata tersebut seharusnya memperoleh
dukungan dari semua pihak seperti pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang berada
di lokasi objek wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai pengembang.
 Selain peran yang dimilikinya, pariwisata  juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh
berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga mempunyai
dampak atau pengaruh dibidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat
berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk
mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif maka diperlukan suatu perencanaan yang
mencakup aspek sosial dan ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut terlibat
di dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung
keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan ( Kodyat , 1982 : 4 ) . proses
pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat ditunjang oleh potensi wisata yang
dimilikinya.
 Demikian juga , dengan salah satu daerah tujuan wisata yang terdapat di wilayah
Kabupaten Semarang yaitu kawasan wisata Rawa Pening, yang dinilai mempunyai potensi yang
cukup tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan PDRB Semarang.
 Dengan kondisi tersebut maka kawasan Rawa Pening semakin dipacu untuk meningkatkan
kualitas kawasan dengan pembangunan dan perbaikan sarana serta prasarana penunjang wisata. Hal
ini bertujuan agar jumlah wisatawan yang berkunjung ke dalam kawsan semakin meningkat.
Adanya peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas pariwisata yang berlangsung di dalam
kawasan, secara tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat setempat. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Davyd J. Greenwood ( 1976 ) 2
bahwa adanya kunjungan wisatawan  di suatu tempat menyebabkan terjadinya interaksi sosial
antara masyarakat setempat dengan wisatawan yang dapat mengakibatkan perubahan pola atau tata
nilai kehidupan masyarakat. selain menimbulkan pengaruh terhadap aspek sosial, pada
kenyataannya, kegiatan pariwisata juga berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu terbukanya peluang
atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat meningkatkan  pendapatan masyarakat
setempat. hal tersebut sesuai juga dengan ungkapan James J. Spillan ( 1987 : 138 – 141 ) bahwa
pariwisata akan membawa berbagai hal yang menguntungkan dan sekaligus merugikan. Walaupun
sebenarnya tujuan pemerintah memajukan suatu daerah wisata adalah untuk kemakmuran dan
peningkatan pendapatan masyarakat setempat .
 Berdasarkan pernyataan tersebut, maka kawasan wisata Rawa Pening yang berada di
Kabupaten Semarang memerlukan adanya suatu studi untuk mengetahaui besarnya pengaruh
aktivitas pariwisata yang terdapat di dalam kawasan yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat setempat dengan adanya studi ini diharapkan pengaruh – pengaruh yang
ditimbulkan yakni perubahan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat dapat diketahui,
hal tersebut perlu dilakukan karena masyarakat merupakan unsur yang sangat penting untuk
mendukung keberhasialn pengembangan suatu wilayah .
1.2 Rumusan permasalahan
 Apakah objek wisata Bukit Cinta mempunyai pengaruh terhadap perubahan sosial dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat . hal ini berkaitan dengan kegiatan industri pariwisata
yang berlangsung di kawasan tersebut .
 Sebelum melakukan studi mengenai pengaruh  pariwisata ini maka terlebih dahulu
diidentifikasikan gejala sosial dan ekonomi serta permasalahaan yang timbul pada kawasan
terserbut  gejala – gejala sosial dan ekonomi yang terdapat di dalam kawasan antara lain :
• Adanya interaksi antara masyarakat setempat dengan para wisatawan dan pendatang        
yang berpengaruh pada perubahaan perilaku dan pola pikir masyarakat setempat .
• Adanya kegiatan yang berbenturan dengan norma – norma kesusilaan dan keagamaan yang
dapat menyebabkan degradasi moral masyarakat setempat .
• Tumbuhnya berbagai fasilitas penunjang wisata seperti persewaan perahu,toko, restoran,
warung makan dan industri cindera mata yang terdapat di Obyek wisata bukit Cinta selain
dapat membuka kesempatan kerja, ternyata juga mempengaruhi sikap dan perilaku
masyarakat setempat .
 Berdasarkan gejala – gejala sosial dan ekonomi tersebut serta keterangan dari beberapa
tokoh masyarakat setempat maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang terdapat di dalam
obyek wisata Bukit Cinta, permasalah – permasalah tersebut adalah: 3
• Rendahnya daya saing masyarakat lokal terhadap masyarakat pendatang menyebabkan
manfaat ekonomi pariwisata terutama yang berkaitan dengan kesempatan bekerja dan
berusaha di dalam kawasan wisata belum dapat dirasakan sepenuhnya .
• Aturan pengelolaan yang ada belum bersifat menyeluruh ( integrated management ) yaitu
mengikat semua unsur yang terlibat dalam  aktivitas pariwisata, baik wisatawan maupaun
fasilitas – fasilitas penujang wisata yang tersebar di sekitar objek wisata. Selama ini aturan
yang ada menekankan pada pengelolaan masing – masing objek wisata. Hal tersebut
menyebabkan pengaruh yang diakibatkan oleh interaksi antara aktivitas/ fasilitas yang satu
dengan aktivitas/ fasilitas yang lain terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat
setempat belum diantisipasi .
 Setelah mengetahui berbagai permasalahan  tersebut maka dapat diangkat beberapa
pernyataan penelitian ( research question ):
• Pengaruh apa sajakah yang timbul akibat adanya aktivitas pariwisata di dalam Obyek
Wisata Bukit Cinta dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan
ekonomi setempat .
• Apakah adanya Obyek Wisata Bukit Cinta  Mempengaruhi terhadap sosial ekonomi
masyarakat di wilayah studi ( Desa Kebondowo dan Desa Banyu Biru )
• Bagaimana Pengaruh sosial-ekonomi pariwisata terhadap aspek keruangan serta
pengembangan kawasan Obyek wisata Bukit cinta berdasarkan keberadaanya terhadap
konstelasi wilayah Kabupaten Semarang .
  Dengan mengetahui berbagai permasalahan yang timbul akibat adanya aktivitas pariwisata
di dalam kawasan maka diharapkan masyarakat setenpat dapat mengantisipasi hal – hal tersebut
dan dapat menangkap peluang – peluang di bidang pariwisata.
1.3  Tujuan , Sasaran dan Manfaat Studi
1.3.1  Tujuan
Tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasikan pengaruh yang ditimbulkan oleh Obyek
Wisata Bukit Cinta terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat .
1.3.2  Sasaran
    Sasaran  yang ingin dicapai dalam studi ini meliputi :
a. Mengidentifikasikan Obyek Wisata Bukit Cinta yang meliputi :
• Kondisi fisik kawasan dan objek wisata
• Kondisi masyarakat ( sosial dan ekonomi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar